Segala sesuatu yang diinginkan pelajar harus menjanjikan manfaat
atau para pelajar tidak akan termotivasi melakukannya. Motivasi ini sebut
sebagai AMBAK (Apa Manfaatnya BagiKu). Menemukan AMBAK sama
dengan menemukan minat dalam sebuah hal yang dipelajari, dengan
menghubungkan ke dalam dunia nyata. Jadi konsep AMBAK dapat diartikan
sebagai sebagai motivasi yang didapat dari pemilihan secara mental antara
manfaat dan akibat-akibat dari suatu keputusan.
2. Penataan lingkungan belajar
Cara menata perabotan, musik yang dipasang, penataan cahaya, dan
bantuan visual di dinding, dan papan iklan, semua merupakan kunci bagi
siswa yang menerapkan Quantum Learning untuk menciptakan lingkungan
belajar yang optimal. Penataanlingkungan yang dilakukan dengan baik, akan
menjadi sarana yang bernilai dalam membangun dan mempertahankan sikap
positif. Pengaturan lingkungan belajar inilah sebagai langkah awal yang
efektif untuk mengatur pengalaman belajar secara menyeluruh.
3. Musik
Musik juga dapat dipergunakan untuk membantu di dalam belajar.
Siswa yang suka mendengarkan musik untuk mengkombinasikan pendengarannya dalam belajar, sesungguhnya mereka sedang melatih diri
untuk menempatkan dirinya dalam situasi keributan sebagai persiapan
pelajaran, mereka distimulus oleh alunan musik yang bersimpang siur. Para
siswa mengungkapkan bahwa stimulus-stimulus dari alunan musik ini
membuatnya puas, walaupun mereka tidak sungguh-sungguh
mendengarkannya.
4. Sikap positif terhadap kegagalan
Aset yang paling berharga dalam proses belajar menurut Quantum
Learning adalah sikap positif. Kalau individu memiliki harapan yang tinggi
terhadapdirinya, harga diri yang tinggi, dan keyakinan akan berhasil, maka
individu tersebut akan memperoleh prestasi tinggi. Cara setiap individu dalam
memandang masalah adalah sebuah hal penting dalam pembelajaran,
biasanya kegagalan akan membuat individu akan merasa bodoh, sedih, dan
berhenti dalam upaya pencapain tujuan.
5. Konsep TANDUR
Perancangan pembelajaran yang dinamis juga berpengaruh terhadap
suatu proses pembelajaran. Pembelajaran dapat dibuat sedinamis mungkin,
konsisten dan mudah. Konsep tersebut dikenal dengan istilah konsep
TANDUR (tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi, rayakan) pada pengajaran dengan Quantum Learning.
Penerapan Quantum Learning dalam Pembelajaran sesuai dengan prinsip yang
dikemukakan oleh De Porter dalam Wena13 bahwa model pembelajaran ini memiliki
lima prinsip, yaitu: 1) segalanya berbicara; 2) segalanya bertujuan; 3) pengalaman
sebelum pemberian nama; 4) akui setiap usaha; dan 5) jika layak dipelajari maka
layak pula untuk dirayakan. Segala hal berbicara, segala hal berasal dari lingkungan
kelas; sehingga bahasa tubuh guru dimulai dari kertas yang dibagikan hingga
rancangan pembelajaran, semuanya mengirimkan pesan tentang belajar. Penerapan
di dalam kelas, terdapat suatu tuntutan bahwa guru harus mampu merancang
sekaligus mendesain segala aspek apa yang terdapat di lingkungan kelas—meliputi
guru, media pembelajaran, dan siswa-- maupun sekolah—meliputi guru lain, kebun
sekolah, suasana olahraga, kantin sekolah, dan segala hal yang melingkupi—sebagai
sumber belajar bagi siswa. Dalam arti lain, bahwa apa yang terjadi dalam
keseluruhan kegiatan proses pembelajaran mempunyai tujuan. Dalam hal ini
penerapan di dalam kelas, setiap kegiatan belajar harus jelas tujuannya.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKonsep TANDUR 👍
BalasHapus